Sumber: Instagram @arsenal
SABANEWSINDO.com – Mantan pemain Liverpool, Graeme Souness, baru-baru ini melancarkan serangan ke Arsenal. Ia menyebut klub besutan Mikel Arteta tersebut melakukan kecurangan terkait eksekusi bola mati.
Menurut catatan, Arsenal telah mengantongi sebanyak 16 gol dari eksekusi bola mati, mulai dari sepak pojok dan tendangan bebas. Hal ini tidak bisa lepas dari kontribusi pelatih spesialis, Nicolas Jover.
Dua gol Arsenal dari eksekusi bola mati tercipta ketika bertemu rival sekotanya, Tottenham, di ajang Premier League pekan lalu. Salah satunya membuat sang bek, Ben White, mengundang kritikan dari berbagai kalangan.
Ben White dikritik karena ulahnya yang mencoba mencabut secara paksa sarung tangan kiper Tottenham, Guglielmo Vicario, saat sepak pojok hendak dilakukan. Tindakan itu bertujuan untuk mengganggu sang kiper dalam menghalau bola.
White juga sempat menarik perhatian ketika Arsenal berhasil membantai Chelsea 5-0 di ajang yang sama. Ia mendistraksi Marc Cucurella dalam situasi sepak pojok. Strategi sepak pojok ini sukses membuat Souness geram.
Baca juga: Lawatan ke Markas Manchester United Bisa Jadi Perkara Buat Arsenal
“Saya sering mendengar obrolan soal ‘kejeniusan’ dan apa yang disebut ‘guru’ bola mati Arsenal serta kerja luar biasa yang dia lakukan dalam upaya tim meraih gelar juara,” kata Souness kepada Daily Mail.
“Maafkan saya, tapi di tengah semua kegembiraan soal gol ke gawang Tottenhan dari sepak pojok pekan lalu, sesuatu yang sangat signifikan terlewatkan. Dua dari gol-gol itu seharusnya tidak disahkan.”
“Kami menyaksikan strategi diam-diam dan sangat disengaja dari Arsenal – khususnya Ben White – untuk menghalangi kiper dengan cara menghindari deteksi wasit. Haruskah saya menyarankan agar wasit untuk berkonsultasi dengan buku kecil aturan FA untuk definisi dari istilah tersebut?”
“Aturan ke-12 menyatakan, dalam hitam dan putih, gangguan adalah ‘bergerak dalam jalaur lawan untuk menghalangi, blok, memperlambat, atau memaksa perubahan direksi ketika bola tidak dalam jarak bermain kedua pemain.”
“Kejeniusan. bola mati? Panggil saya jadul, tapi apa yang kita lihat di sini adalah kecurangan. Menghalangi pemain dari bola mati menjadi lebih umum dibandingkan dengan sebelumnya, sehingga memberikan tantangan bagi wasit.”
“Namun Arsenal melakukan ini di setiap pertandingan dan selalu White. Arsenal selalu menggunakan pola ini bahkan sejak pelatih b ola mati, Nicolas Jover, bergabung dengan Mikel Arteta di Arsenal. Itu dua musim lalu,” pungkasnya.
(Daily Mail)